WartaJakarta.co.id — Transformasi digital di lingkungan perguruan tinggi menuntut sistem keamanan fisik yang semakin adaptif dan terintegrasi. Di era hyperconnected, kampus tidak hanya menghadapi tantangan siber, tetapi juga risiko keamanan fisik yang kian kompleks seiring meningkatnya mobilitas dan keterbukaan lingkungan kampus.
Isu tersebut menjadi sorotan dalam forum "Redefining the Future Campus: Establishing Digital Assurance in the Hyper-Connected Era" yang digelar di Ballroom Grand Mercure Malang, Kamis (11/12). Dalam forum ini, teknologi keamanan fisik berbasis Artificial Intelligence of Things (AIoT) dari Hikvision diperkenalkan sebagai fondasi penting pengembangan smart campus.
Product Manager PT Cahaya Mustika Internesia, Danar Wicaksono, menyampaikan bahwa kamera pengawas kini tidak lagi berfungsi sekadar sebagai alat perekam, melainkan sebagai sistem analisis berbasis data visual.
"Keamanan fisik kampus harus mampu bekerja secara real-time, mendeteksi potensi risiko, dan memberikan peringatan dini. Teknologi AI memungkinkan sistem keamanan menjadi lebih proaktif," ujarnya.
Melalui kemitraan dengan Hikvision, Cahaya Mustika Internesia menghadirkan solusi keamanan fisik end-to-end yang mencakup pengawasan perimeter kampus, area publik, hingga ruang kelas. Sistem ini memungkinkan pengelola kampus memantau lingkungan belajar secara terukur tanpa mengganggu aktivitas akademik.
Forum ini dihadiri perwakilan perguruan tinggi di Jawa Timur serta pakar keamanan dan teknologi pendidikan. Diskusi tersebut diharapkan mendorong kampus untuk membangun ekosistem smart campus yang tidak hanya canggih secara teknologi, tetapi juga aman dan berkelanjutan.
Social Header