Di balik penampilan modis dan wajah muda yang kerap muncul di media sosial, siapa sangka Nur Afifah Balqis menyimpan cerita kelam yang mengejutkan publik. Pada usia yang baru menginjak 24 tahun, Nur Afifah tercatat sebagai koruptor termuda dalam sejarah penindakan KPK.
Ia tidak sekadar terlibat, tapi menjadi tokoh sentral dalam pusaran suap yang melibatkan Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Gafur Mas'ud. Dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada 12 Januari 2022, Nur kedapatan membawa koper berisi uang tunai sekitar Rp1 miliar di sebuah pusat perbelanjaan elit di Jakarta Selatan.
Uang tersebut diduga kuat merupakan hasil suap dari sejumlah proyek pengadaan barang dan jasa serta perizinan di wilayah PPU, Kalimantan Timur. KPK menyebut Nur sebagai pengelola sekaligus penyimpan uang suap, menjadikan perannya sangat strategis meski usianya masih muda.
Dari Bendahara Partai ke Lapas Tenggarong
Saat ditangkap, Nur menjabat sebagai Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan. Dalam proses hukum di Pengadilan Tipikor Samarinda, ia divonis 4 tahun 6 bulan penjara serta dijatuhi denda Rp300 juta. Nur mulai menjalani masa hukumannya sejak Oktober 2022 di Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong.
Pihak KPK menyebut keterlibatan Nur sebagai cermin buruk kaderisasi politik yang belum menyaring integritas generasi muda.
"Ini adalah potret regenerasi korupsi yang mengkhawatirkan," ujar Ali Fikri, juru bicara KPK kala itu.
Media Sosial Meledak, Publik Geram
Tak butuh waktu lama, kabar tentang penangkapan Nur viral di Instagram dan TikTok. Akun pribadinya langsung dibanjiri ribuan komentar sinis hingga geram. Netizen menyayangkan bahwa di usia muda, Nur justru memilih jalur korupsi daripada membangun karier dengan bersih.
Komentar seperti "Cantik-cantik kok korupsi?" dan "Umur bukan jaminan integritas!" mendominasi unggahan yang sebelumnya menampilkan gaya hidup glamor Nur Afifah.
Fakta Menarik Nur Afifah Balqis
-
Lulusan dari universitas swasta di Kalimantan Timur.
-
Aktif dalam organisasi kepemudaan partai politik.
-
Sering tampil modis dan eksis di media sosial sebelum ditangkap.
-
Disebut memiliki kedekatan dan pengaruh kuat dalam lingkaran kerja Abdul Gafur Mas'ud.
Regenerasi Korupsi di Era Digital
Kasus ini menjadi peringatan bahwa budaya korupsi tak lagi soal usia atau jabatan tinggi, melainkan tentang celah sistem dan lemahnya nilai integritas. Publik menyoroti betapa mudahnya generasi muda tergoda oleh kekuasaan dan uang haram, apalagi saat berada di posisi strategis partai.
Social Header